Rabu, 16 November 2016

ABG Centil memberikan Kepuasan Tersendiri


ABG Centil memberikan Kepuasan Tersendiri
ABG Centil memberikan Kepuasan Tersendiri

Kisah ini belangsung saat ketika saya mengenyam ilmu di bangku kuliah. Saya sebagai seorang mahasiswa dengan prodi yang saya ambil yaitu bahasa mandarin. Tentunya sudah jelas kalo skill dlam berbahasa mandarin sudah layak dan dapat dinilai sangat baik dan yang menilai dengan kemampuan berbahasa ku adalah anak SMA yang sekarang sedang duduk di kelas 2.

Nah , dari perkenalan itulah dengan sebagian cewek yang lumayan cantik dan bertubuh sintal, cerita ini akan saya beberkan. Waktu saya berkenalan dengan Amida, yang merupakan cewek yang imut dan cantik di tambah dengan mata yang sedikit sipit dan di sertai dengan bibir yang tipis seksi kemerahan. Saat saya memandang,

Amida adalah gadis ABG yang sedikit centil yang sangat menarik sekali kalo di pandangi terus menerus. Dengan kemampuan saya dalam berbahsa mandarin , saya berinisiatif untuk memberikan les tambahan dan gratis ke rumah nya dan itulah sesuai permintaan kita dengan kesepakatan.

“Mas.., tolong ajarin Amida tugas bahasa mandarin dong mas..” pintanya sambil tersenyum manis.

“Iya boleh kok , emang tugas nya begitu susah ya?” Tanya q sambil basa-basi.

“Iya, banyak kok mas , bikin amida pusing lagi nih ” jawabnya

“Oke deh,Ya sudah, Amida segera ambil bukunya, nanti Mas ajari” pintaku sambil mataku tak berhenti melihat nya.

Dengan melihat pesona wajah nya yang cantik dan imut itu . Berasa debaran hatiku jadi deg-deg an dan otak mesum q bereaksi seketika dengan cepat.

Dengan sekejap timbul rencana-rencana yang membuat torpedoku jadi berdiri bila membayangkan lekuk tubuhnya yang sangat seksi itu dan bokong yang sintal. Payudara nya yang sedikit mekar, dengan bokong yang sudah.

Wooow…terasa torpedoku siap meluncur dan mengeras dengan cepat….

“Oiya Mas..ini bukunya, ” Dan tiba-tiba suara seksi itu jadi menggetak kan lamunan q.

“Oh, Amida , kok cepet banget ambil bukunya?” Tanya q dan gelagapan.

“Oiya Mas, kan rumah Amida dekat dari sini, cat tembok yang warna hijau itu tu Mas..?”

Kemudian dia segera menunjukkan rumahnya sambil mengarahkan jari telunjuknya. Saat saya memperhatikan di bagian payudaranya , ketika menunujuk, saya melihat dari sela ketiaknya bulatan payudara yang sedikit tertutup kaos nya itu sungguh memepesona dan indah sekali , apalagi kalo saat terbuka dan tidak ada satu benangpun yang menutupinya.

Kemudian pikiran mesum qu timbul.

“Mas…Mas…, Amida ngomong kok malah diem aja dan nglamun aja deh…?” tutur nya

Amida dengan cepat lalu menurunkan tangannya sehingga belahan dadanya tertutup kembali. Rupanya Amida tahu apa yang saya perhatikan terhadapnya.

Namun meski posisinya begitu, tetap saja payudaranya sudah terlihat, karena ukurannya sedikit besar. Dia tersenyum memperhatikan qu, dan saya malah jadi salah tingkah.


“Eehh.., kagak nglamun kok Amida ??,” jawab qu.

Lalu saya segera ingin lihat tugas nya .

“Hmmmm, lumayan sedikit susah juga ya ??

saya harus liat buku panduan tambahan dulu” ucap qu.

Lalu saya mencari alasan agar saya bebas ber duaan dengan Amida.

“Lho Mas…Buku panduan apaan sih?” tanya Amida.

“Ini lho….buku kamus cepat dan imbuhan ..?? “

“Atau begini aja Amida, besok kamu selepas pulang dari sekolah mampir aja ke home qu, nanti saya bisa ajarin semua nya sampai bisa kok ” ujar qu.

Dan dengan alasan qu, sudah mulai terencana untuk mengikutinya.

“Oke. Ya sudah, besok aja ya”

Kemudian saya menyerahkan kembali buku tugas nya sambil meremas genggaman tangannya. Setelah itu Amida buru-buru menarik tangannya sambil tersenyum dan lari menuju rumahnya.

Sebelum menghilang di balik belokan , Amida mulai tersenyumdan penuh arti kepada qu. Keesokan harinya pada jam 3 sore Amida datang di saat aku lagi tiduran di kamar qu. Pintu kamarku di ketuk. 

“Maaas….Mass….”

Amida memanggil, lalu kubuka pintu kamar qu dan menyuruhnya duduk di sofa ruang tamu.

Sementara itu saya lalu ganti pakaian. Setelah ngobrol-ngobrol saya lantas mengerjakan tugasnya dan mengajarinya berbahasa Mandarin.

Torpedo qu yang sedari kedatangan nya jadi tegang daqn kini mulai terasa pegal , tak terhitung berapa kali aku menelan air ludah. Saat Amida membungkuk dan secara tak sengaja saya mengintip belahan dari payudaranya.

Saya memperhatikan raut mukanya yang sekarang begitu dekat dan mencium aroma parfumnya yang bercampur sedikit keringat.

 “Capek kah..?” kataqu

Setelah Amida selesai menulis tugasya dan menghela nafas berat karena kelelahan.

“Iya, sedikit kok mas…” jawabnya

“Apanya yang capek?” tanyaqu.

” Ini Lho Mas…Tangannya jadi pegel, dari tadi nulis melulu sih..”??? ucapnya.

Dan saya sembari memijit tangan kanannya.

“Uh, enak banget Mas” desah Amida sambil menikmati pijitan qu.

Saya pun semakin berani memijat -mijat dari tangan pindah ke pundak, dari pundak pindah ke bagian lehernya. Amida terlihat memejamkan mata. Sepertinya Amida meresapi pijatan di pangkal lehernya.

“Udah enakan belom” Tanya q

“Enak sekali Mas…” desah Amida membuat rudal q semakin keras saja.

Kemudian saya pun memberanikan diri membuka kancing bajunya yang paling atas, dan Amida malah diam saja.

Satu kancing baju sudah cukup bagi q untuk melihat betapa mulusnya kulit cewek ABG ini. Lalu saya pun melakukan pemijatan yang pelan dan setengah mengelus elus pundak tersebut.

“Hmmm.. Enak sekali Mas, Amida kok malah jadi ngantuk” tutur nya,

Terlihat Amida sudah sedikit tergoda dengan trik pada saat saya mainkan.

“Yauda, gk papa kalau kamu mau sambil tiduran, Mas pijitin keseluruhan deh”

dan saya menawarkan jasa grati kepada Amida.

“Enggak ah Mas, begini aja juga sudah enak kok Mas.” Amida menjawab sambil terpejam.

Saya begitu sangat terangsang bukan kepalang dan rudal qu sudah berdetak kencang damn mau meledak. saya meraba pundak dan turun sedikit ke bagian dada atasnya. Lalu Amida masih terdiam. Saya melangkah ke belakang tubuhnya dan terus melakukan usapan, dan berusaha menempelkan rudal qu ke arah punggungnya.