Rabu, 16 November 2016

Kenikmatan yang luar biasa antara PEMBANTU DAN MAJIKAN

Kenikmatan yang luar biasa antara PEMBANTU DAN MAJIKAN
Kenikmatan yang luar biasa antara PEMBANTU DAN MAJIKAN

Menjelang sore, dia pulang kerumah, dia kasi instruksi ma para pembantu bahwa dia akan miting sore sampe jauh malem, aku akan diajak supaya tau apa yang harus dilakukan kalo aku bantu juga jadi asisten di pekerjaannya. Para pembantu mah iya aja, namanya juga big boss yang ngomong. Aku disurunya pakean rapi, seperti beneran mo pergi miting. Menjelang magrib, aku ikut mobilnya, dia drive sendiri karena malem ini kebetulan pak sopir ada keprluan, gak tau ini kebetulan atau dia yang nyuru pak sopir off.

Bilangnya si pak sopir yang minta off karena ada keperluan. gak pentinglah itu. Kami cari makan malem dulu, santai karena kami punya waktu seluruh malem sampe pagi. Setelah makan, dia membawaku ke satu hotel bintang 5, super mewah lah pokoknya, dia juga pesen kamar suit buat merayakan kenikmatan bagi kami berdua. Hari dah larut malam.

 “Mas, ngapain pesen yang paling mahal, kan cuma buat ngentot kan”.

“Bener si cuma buat ngentot, tapi aku mau ngentotnya kita ini berkesan buat kamu, juga buat aku”, jawabnya sambil mencium bibirku, mula2 si lembut.

 “aku beli bikini laen, kamu pake deh”.

“Mangnya mo berenang mas, mana kolam renangnya”.

“Berenang kan gak usah dikolam, diranjang juga bisa kan”. Dia tersenyum.

Aku segera masuk ke kekamar mandi, membuka semua pakeanku dan mengenakan bikini itu. sama minimhya dengan yang semalem, sehingga ampir semua bagian tubuhku terekspose dengan indahnya. Dia membelalak meliat bodiku yang seksi itu, segera aku dipeluknya dengan erat. Bibirku langsung diciumnya dengan penuh napsu, lidahnya yang dijulurkan ke mulutku kuisep kuat2 juga. Aku melingkarkan tanganku di lehernya. Dia langsung meremas2 toketku. Terasa kon tolnya sudah ngaceng menekan ke perutku.

Dia terus saja meremas2 toketku, ikatan braku diuraikannya sehingga terlepas. Baru kupakai gak sampai 5 menit dah dilepas lagi, he he. pentilku yang sudah mengeras langsung dijilatinya. Aku jadi menggelinjang kegelian dan juga nikmaat. Jilatannya turun terus ke bawah, ke puserku dan terus menciumi daerah me mekku. CD bikiniku sudah basah.

“Din kamu sudah siap dien tot ya, udah basah begini”, katanya sambil melepas ikatan CDku.

Gantian aku yang segera melucuti semua pakaiannya sehingga kita sudah berbugil ria. Dia membopongku sambil terus menciumi bibirku, kuat juga dia membopongku. Aku dibaringkan di ranjang, dia terus menciumi seluruh tubuhku, napsuku sudah berkobar2, berkali2 aku menggelinjang.

Sambil mengulum bibirku, tangannya mengelus2 pinggulku, kemudian jarinya mulai mengilik me mekku dan akhirnya it ilku yang menjadi sasaran. Aku mengangkangkan pahaku supaya dia mudah mengakses me mek dan it ilku. Aku menggeliat2 saking napsunya. Jarinya makin cepet menggesek it ilku, aku mengangkat2 pantatku karena sudah pengen banget dienjot,

 “Ayo dong mas , aku dien tot, udah pengen banget kemasukan kon tol mas lagi”, rengekku.

 Dia kemudian menelungkup diatasku, kon tolnya diarahkan ke me mekku dan mulai nancep kepalanya di me mekku,

 “Akh, enak mas , masukin semuanya mas “, lenguhku.

 Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, makin lama makin cepat dan akhirnya dengan satu enjotan keras seluruh kon tolnya nancep semuanya di me mekku,

 “Akh, enak mas , masuk semuanya ya mas , me mekku sampe sesek banget rasanya kesumpel kon tol mas “. Dia terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk makin cepat dan keras, nikmat banget rasanya, “Enak mas , terus mas , enjot yang cepet dong”, rengekku terus.

 etengah permainan dia mencabut kon tolnya dari me mekku,

 “kenapa dicabut mas , belum nyampe”, protesku.

“Variasi dong”, jawabnya sambil menjepitkan kon tolnya yang keras banget di toketku.

Aku menjepit kon tolnya dengan toketku, dia bergerak maju mundur, menggesekkan kon tolnya di toketku. Ketika dia memajukan kon tolnya, kepalanya kuemut sebentar dan kemudian terlepas karena dia memundurkan lagi, terus seperti itu.

 “Enak Din”, erangnya. Setelah puas digesek toketku dia berubah posisi lagi,

“Kamu sekarang diatas ya Din”, katanya sambil berbaring.

 Segera aku menaiki badannya dan menempatkan kon tolnya yang ngaceng tegak di me mekku. Aku menurunkan me mekku pelan2 dan bles, kon tol besarnya mulai ambles di me mekku,

 “Akh, enak banget mas “, lenguhku.

Aku menaik turunkan pantatku dengan cepat sehingga kon tolnyapun makin cepat terkocok2 didalem me mekku, nikmat banget rasanya. Dia pun melenguh, “Enak Din, terus yang cepet”. Aku merunduk dan mencium bibirnya, dia memeluk punggungku sambil gantian mengulum bibirku.

Dia meremes2 toketku yang berguncang2 seiring dengan naik turunnya badanku mengocok kon tolnya. Pentilku diplintir2nya. Aku makin bernapsu mengocok kon tolnya dengan me mekku. Dia memegang pinggulku sementara aku terus mengocok kon tolnya. Kocokanku makin kencang,

“mas , aku sudah mau nyampe nih”, kataku terengah. DIa meraba it ilku dan dikilik2nya, ini mempercepat proses aku nyampe, “Akh, mas , aku nyampe, akh nikmatnya”, lenguhku dan aku ambruk menelungkup dibadannya.

Aku mengeluarkan kon tolnya dari me mekku, masih perkasa kon tolnya. Kemudian kon tolnya aku ciumi dan kepalanya aku emut, kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kon tolnya dalam mulutku.

 “Din, kamu lihai dalam urusan ranjang nih, latihan sama siapa?” tanyanya.

 Aku tak menjawab, kon tolnya terus kuemut sambil kukeluar masukkan di mulutku, batangnya aku kocok2 dengan cepat.

 “Akh enak banget Din” erangnya.

 Cukup lama aku mengemut kon tolnya, rupanya karena sudah ngecret 2 kali, dia bisa bertahan lama sekali. kon tolnya dikeluarkan dari mulutku dan aku disuruhnya nungging dipinggir ranjang. Dari belakang sambil berdiri dia mencolokkan kon tolnya lagi kedalam me mekku, sekali enjot kon tolnya sudah amblas semua ke me mekku, ”

 Akh, enak banget mas “, erangku.

Dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk me mekku, karena dia berdiri enjotannya terasa lebih keras dan lebih cepat, nikmatnya gak terlukiskan dengan kata2. Dia meraba2 lubang pantatku, kemudian terasa jarinya ditusuk2kan kepantatku.

“mas sakit”, protesku.

Dia berhenti menusuk2 pantatku, pinggulku dipegangnya sambil mengenjotkan terus kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dia membungkuk dipunggungku supaya bisa meremes2 toketku yang berguncang2 seirama dengan sodokannya. Pentilku kembali diplintir2nya.

 “Enak mas , terus enjotannya, aku udah mau nyampe lagi mas “, erangku.

“Cepet kok Din, aku belum ngerasa apa2”, katanya sambil terus mengenjot me mekku.

 Akhirnya aku tak bisa nahan lebih lama lagi,

 “mas , aku nyampe mas , akh”, aku tersungkur diranjang karena lemes, kon tolnya tercabut dari me mekku, masih keras dan berlumuran lendirku. Dia tidak memberi kesempatan aku istirahat, aku ditelentangkan dan kon tolnya dimasukkan lagi ke me mekku, terus mulai dienjotkan lagi keluar masuk dengan cepat dan keras.

 “mas , kuat amat sih ngen totnya, aku udah lemes mas , abis udah 2 kali nyampe”, lenguhku, Dia tidak memperdulikan lenguhanku, terus saja kon tolnya dienjotkan keluar masuk. Rupanya dia udah mau ngecret, makin lama enjotannya makin cepet dan keras, aku sudah pasrah saja telentang keenakan. Toketku diremas2 sambil memlintir2 pentilku, akhirnya

 “Din aku ngecret”, dan terasa semburan pejunya dime mekku.

Aku memeluk dan mengelus2 punggungnya.

 “mas , nikmat banget ngen tot dengan mas , istirahat dulu ya mas , aku udah lemes banget”, dia mencabut kon tolnya dan rebah disebelahku.

Tak lama kemudian aku tertidur kelelahan.

Aku terbangun karena merasa ada yang mengelus2 toketku, dia sedang memandangi aku sambil mengelus2 toketku,

 “udah pagi ya mas “, kataku setengah ngantuk.

“Belum baru jam 5, masih bisa seronde lagi ya Din”, jawabnya.

 Luar biasa dia ini, gak puas2nya ngen totin aku. Aku dipeluknya dan bibirku diciumnya, aku membalas memeluknya. kon tolnya mulai kuremas2 sehingga terasa kembali mengeras, terus saja kuremas2 sampe jadi keras sekali. Dia sudah siap nyodok me mekku lagi.

Aku bangun dan mulai mengisap kon tolnya, dia merubah posisi menjadi 69 sehingga bisa mengakses me mekku. me mekku dijilatinya, aku mengangkangkan pahaku sehingga dia bisa menjilati it ilku, Isepan ku menjadi melemah karena serangan fajar nya di me mekku,

 “mas , subuh2 gini sudah ngasi kenikmatan lagi buat aku”, kataku sambil mengocok2 kon tolnya.

“mas , aku sudah napsu banget, dimasukin lagi dong mas “, pintaku.

Dia sudah napsu juga, segera aku ditelentangkan, dinaiki dan kon tolnya ditancapkan lagi ke me mekku, kemudian mulai dienjotkan keluar masuk. Sebentar saja seluruh kon tolnya sudah nancap kemabli di me mekku, enjotannya tambah cepat dan keras,

“Enak banget mas “, erangku. Dia terus saja mengenjot me mekku dengan kon tolnya. Akhirnya kembali aku mengejang keenakan, “mas , aku nyampe mas . mas pinter amat sih nyodok me mekku, sebentar saja aku sudah nyampe”, lenguhku.

Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. Cukup lama dia mengenjot me mekku dengan kon tolnya sampe akhirnya aku nyampe lagi, “mas aku nyampe lagi mas, mas lama banget sih ngecretnya, aku udah lemes banget mas “, erangku.

Dia terus saja mengenjot me mekku sampe akhirnya “Din, aku ngecret”, dia menancapkan kon tolnya dalem2 di me mekku dan terasa semburan pejunya di me mekku. “Nikmat banget ngen totin kamu Din, me mek kamu bisa kedutan, kerasa kaya diemut sama mulut kamu”, katanya.

Kemudian dia mencabut kon tolnya dari me mekku dan berbaring disebelahku.

“Din, nanti sore kita lanjut lagi yuk, kita ngen tot semalem lagi”, katanya.

 Aku hanya tersenyum dan akhirnya tertidur lagi dipelukannya.

Hari itu aku melakukan altivitas di rumah dengan lesu, maklum aja semaleman dien tot sampe nyampe berkali2, pastinya ngantuk dan lemes. Malemnya, dia menjeputku lagi dirumah, kembali dia kasi instruksi kalo aq mesti menghadiri penutupan miting yang kemaren.

Pinter anget dia buat skenarionya, yang lainnya yang ada dirumah mah ho oh ja kalo bis bos yang nyampein. Kami nyari makan dulu seperti kemaren, selesai makan dia ngajakin aku santai di pub, dengerin musik sambil becanda2. Deket tengah malem baru balik ke hotel lagi. Dia masuk kamar mandi, ketika keluar hanya mengenakan celana pendek dan t shirt.

Dia mengambilkanku can soft drink dingin, dibukakan untukku. Aku meminumnya.

 “Mau mandi yang?’ tanyanya sambil memelukku.

Aku diciumnya, tangannya segera meremas2 toketku kembali. Napsunya bukan main. Segera aku ditelanjanginya,toketku diciuminya dan pentilku diemut2nya, segera saja pentilku mengeras. Tangannya segera saja mengiliki2 it ilku, dia sepertinya mau memanfaatkan waktu seefisien mungkin.

“mas , kok napsu banget sih sama aku”, tanyaku.

“Abis ngen totin sama kamu nikmat banget sih”, jawabnya.

“Aku juga dapet nikmatnya dipatil lagi sama kon tol mas “, jawabku.

 Kemudian dia melepas celana dan t shirtnya, dia rupanya tidak mengenakan CD. kon tolnya sudah ngaceng dengan keras. Dia duduk diubin di depanku, kakiku dikangkangkannya. Badanku diseretnya sehingga aku setengah rebah di dipinggir sofa. Lidahnya mulai menggesek me mekku dari atas ke bawah. it ilku menjadi sasaran berikutnya, dijilat, dihisap, kadang digigit pelan, dijilati lagi,

“mas , enak banget mas , terus mas “, erangku. Dia terus menjilati it ilku sampe aku nyampe.

“Akh mas , belum dien tot aku sudah nyampe kaya kemaren2, mas lihai banget deh makan me mekku”, kataku. Dia berdiri, aku ditariknya supaya duduk.

kon tolnya tepat ada dimukaku, segera saja aku genggam dan kuemut kepalanya. mulutku mulai mengeluar masukkan kon tolnya sambil batangnya kukocok2 dengan cepat dan keras. Dia mengejotkan kon tolnya pelan dimulutku seperti sedang ngen totin mulutku.

Beberapa saat kemudian, dia berbaring disofa, aku segera menaiki badannya dan menancapkan kon tolnya di me mekku, kusentakkan badanku kebawah dengan keras sehingga sebentar saja kon tolnya udah nancep semua di me mekku. Aku menaik turunkan pantatku dengan cepat sehingga kon tolnya terkocok oleh me mekku dengan cepat juga,

 “Akh nikmat banget Din” erangnya.

Aku merasa sudah mau nyampe, tapi dia menahan badanku sehingga aku berhenti mengenjot. kon tolnya dikeluarkan dari me mekku, aku disuruhnya telungkup menungging di sofa dan kembali kon tolnya ditancapkan ke me mekku dari belakang. “Bles, kon tolnya langsung saja nancep semuanya ke me mekku,

“Akh, nikmatnya,”, kali ini aku yang menggerang.

Dia langsung mengenjot me mekku dengan cepat dan keras. Terasa sekali kon tolnya menggesek me mekku, kalo dienjotkan dengan keras terasa kon tolnya nancep dalem sekali di me mekku. Makin cepat dienjot makin nikmat rasanya. Tiba2,

 “akh mas , aku nyampe, mas ” , kenikmatanku meledak juga akhirnya.

DIa terus saja mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat sampe akhirnya kembali dia ngecret

“Din, aku ngecret, nikmat banget rasanya Din”, terasa kembali pejunya membanjiri me mekku.

“mas , aku lemes banget mas. mas gak ada matinya ya”, kataku sambil tersenyum.

“Ya udah kita mandi dan terus tidur, besok pagi kita main lagi ya”, jawabnya sambil masuk ke kamar mandi.

Aku berbaring saja di sofa sambil istirahat. Selesai mandi, dia keluar masih bertelanjang bulat. Giliranku mandi. Nikmat berdiri dibawah shower air hangat, apalagi setelah kerja keras barusan. Selesai mandi, dia sudah berbaring diranjang, aku berbaring disebelahnya dan tak lama kemudian aku tertidur.

Ketika terbangun, hari sudah terang, aku males ngelakuin apa2, mendingan juga sama dia mereguk kenikmatan. Aku bangun ke kamar mandi, pipis dan sikat gigi. Aku pake saja sikat gigi yang ada, muka kubasuh dengan air dingin. Seger sekali rasanya.

Ketika keluar dari kamar mandi dia sudah bengun. Dia sedang menyeduh kopi dan menghangatkan roti di microwave. Karena ini suite room makanya fasilitasnya lengkap. Aku duduk di meja makan. Dia menghidangkan roti. Aku menikmati saja yang disediakannya.

“Mas, gak pulang kita, ntar timbul pertanyaan?’.

“Tadi aku dah sms pak supir, ngasi tau kalo kita masi nyelesain kerjaan dulu baru pulang”.

“Bisa aja mas cari alesan”. Sehabis mengisi perut, dia langsung menarik tanganku kembali ke ranjang.

Aku dipeluknya, tangannya segera saja meremas2 toketku sambil mencium bibirku dengan gemasnya. Pentilku diplintir2nya pelan, napsuku segera saja berkobar, pentilku segera mengeras. Aku tidak tinggal diam, kon tolnya yang sudah ngaceng keras sekali kukocok2.

“Aku isep ya mas”, kataku sambil mengubah posisi mendekati kon tolnya. Kepala kon tolnya kujilati kemudian pelan2 kumasukkan ke mulutku. kon tolnya kukulum2, kukeluar masukkan di mulutku.

“Enak Din”, erangnya.

Kemudian dia menarik aku kembali kepelukannya. Bibirku kembali dilumatnya, aku membalas lumatannya, sementara tangannya terus saja meremas2 toketku. Tangannya kemudian mengarah kebawah, it ilku menjadi sasaran berikutnya.

“Akh mas , enak”, erangku.

Dia menciumi leherku, terus kebawah mengemut pentilku bergantian, aku terus mengerang keenakan. Ciumannya terus mengarah kebawah, berhenti di puserku sehingga aku menggelinjang kegelian,

“Geli mas , nakal ih pagi2”, kataku manja.

Akhirnya sampailah ciumannya pada sasaran sesungguhnya, me mek dan it ilku. Jilatannya segera menyerbu it ilku. Aku sudah mengangkang selebar2nya supaya dia mudah menjilati it ilku. Dia meletakkan bantal dibawah pinggulku. “buat apa mas , kan kon tol mas panjang. Gak usah diganjel masuknya juga dalem banget”, tanyaku.

Dia tidak menjawab, terus saja menjilati it ilku yang makin terexpose karena ganjelan bantal itu. Aku jadi tau kenapa dia mengganjal pantatku dengan bantal, supaya dia mudah menjilati it ilku. Jilatannya berubah menjadi emutan, it ilku diemut2nya pelan.

Aku menjadi makin blingsatan. “Akh mas , aku udah pengen dien tot, mas . Masukin dong kon tolnya mas “, erangku. Dia menghentikan emutannya, aku dinaikinya dan mengarahkan kon tolnya ke me mekku. Dia menggosok2kan kepala kon tolnya di me mekku yang sudah basah banget,

“Ayo dong mas , tancepin aja semuanya”, erangku gak sabar.

Aku makin menggelinjang karena gosokan kon tolnya itu. Pelan2 dimasukkannya kon tolnya ke me mekku. Dia menekan kon tolnya masuk sedikit2 demi sedikit. Karena ganjalan bantal, kon tolnya jadi lebih mudah nancep.

“Akh, ssh, enak banget mas , tancepin aja semuanya sekaligus sampe mentok”, kataku.

Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk pelan sehingga sedikit demi sedikit kon tolnya nacep makin dalem aja. Nikmat banget disodok kon tol besar dan keras kaya begitu. Enjotannya makin cepat dan dengan sekali hentak dkon tolnya ditancepkan semuanya ke me mekku,

“akh enak banget mas “, erangku.

Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya dengan keras dan cepat,

 “enak mas , terus mas , yang cepet, aku udah mau nyampe mas “, erangku terengah2.

Tau aku udah mau nyampe, dia mempercepat enjotan kon tolnya, setiap enjotannya lengsung menancapkan kon tolnya dalam2 di me mekku. Pantatku menggeliat2 tidak teratur saking nikmatnya. Akhirnya sampe juga puncak kenikmatan buatku. Kakiku segera membelit kakinya, aku memeluk punbggungnya,

“mas , aku nyampe, akh, ssh, enak banget mas “, jeritku keenakan.

Dia terus saja mengenjotkan kon tolnya keluar masuk setelah aku meletakkan kakiku diatas ranjang lagi, rasa nikmat membuatku terkapar, napasku tersengal2, dia tidak peduli dengan kondisiku, tetap saja kon tolnya dienjotkan dengan cepat dan keras. Sebentar kemudian napsuku sudah bangkit lagi, aku mulai menggeliat2kan pantatku.

 “Din ganti posisi yuk”, katanya sambil mencabut kon tolnya dari me mekku.

 Aku disuruhnya menungging dipinggir ranjang. Dia berdiri dibelakangku dan menancapkan kon tolnya dime mekku. Sekali sodok, kon tolnya sudah nancep sampe pangkalnya. Sambil berdiri dia mengenjot me mekku. kon tolnya bergerak keluar masuk me mekku dengan cepat dan keras. Enjotannya lebih terasa keras karena dia berdiri sehingga tenaga enjotannya menjadi lebih besar, buatku sih tambah nikmat jadinya.

“Akh mas , enak banget, enjotan kon tol mas terasa banget keluar masuk me mek Dina, terus mas , ssh”, erangku.

Dia mempercepat enjotan kon tolnya,

 “Din, aku udah mau ngecret Din”, katanya.

“iya mas , aku udah mau nyampe lagi, barengan ya mas “, jawabku.

 Tiba2 dia menjenjotkan kon tolnya dalem2 dengan keras,

 “Din, aku ngecret, akh, ssh”, erangnya. Akupun mengejang karena aku nyampe lagi,

“mas aku juga nyampe mas , akh nikmat banget mas ,” jeritku.

Dia menelungkup diatas punggungku sehingga aku rebah keranjang. kon tolnya tercabut dari me mekku. Dia berguling dan berbaring disebelahku yang masih nelungkup.

 “mas , nikmat banget deh enjotannya kalo mas ngenjotnya sambil berdiri”, kataku.

 Dia hanya tersenyum. Aku bangun ke kamar mandi, pipis. Kemudian me mekku kusiram dengan shower, dingin rasanya. Kembali ke ruangan aku mengambil air dingin di lemari es, kuminum habis segelas, aku mengisinya lagi dan kuberikan kepadanya yang masih terkapar kelelahan.

 Aku masih pengen sekali lagi ngerasain kon tolnya keluar masuk, segera saja aku mulai menjilati kon tolnya. Terus kuemut2 sambil kukocok2, gak lama kon tolnya sudah keras lagi. “Hebat mas , udah ngaceng lagi”, kataku sambil terus mengocok kon tolnya. “Kamu juga hebat Din, napsu kamu cepet sekali berkobar, kayanya kamu gak puas2 ya makan kon tolku”, katanya.

 “Mana bisa puas mas , kan gak tiap hari me mek ku keiisi kon tol mas , mumpung ada kesempatan ya dituntasin aja”, kataku sambil kembali mengemut kon tolnya. “Kan sekarang bisa tiap malem kalo kamu mau”. Aku mengubah posisi nelungkup sambil mengangkang diatas mukanya, posisi 69.

Dia tau apa yang harus dikerjakannya, sambil menikmati kon tolnya yang sedang kuemut2 dia segera menjilati me mekku sampe ke pantatku, it ilku dikilik2 dengan tangannya. Aku segera bangun dan menduduki kon tolnya, kon tolnya segera saja ambles dime mekku sekali lagi. Aku menaik turunkan pantatku sambil engejangkan me mekku meremas kon tolnya. Enjotanku makin cepat, dia merintih2 keenakan,

“Enak Din, empotan me mek kamu kerasa banget, lihai sekarang kamu ya Din”, katanya.

Setiap enjotan kebawah membuat kon tolnya nancep semua di me mekku. Setiap aku menaikkan pantatku, tampak bibir me mekku turut terarik keluar karena cengkeraman me mekku di kon tolnya. Enjotanku makin lama makin cepat,

‘akh mas enak mas , aku udah mau nyampe lagi”, erangku, dia meremas2 toketku yang berguncang2 mengikuti irama enjotanku, pentilku diplintir2nya menambah kenikmatanku. Sampa akhirnya, “Akh mas , aku nyampee mas , ssh”, akupun mabruk didadanya.

Dia segera menggulingkan aku sehingga sekarang dia yang diatas, kon tolnya yang masih keras tetap nancep di me mekku. DIa sekarang yang ambil peran, mengenjot me mekku dengan cepat dan keras. Cepat sekali enjotannya, aku hanya bisa ber aakh ssh saja saking enaknya, sampe akhirnya diapun gak tahan lagi,

 “Din, aku ngecret Din”, erangnya sambil menancapkan kon tolnya sedalam2nya di me mekku. Terasa semburan pejunya di me meku sehingga akupun nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Benar2 event yang sangat nikmat. Aku dien tot berkali2 dan berkali2 juga nyampe.

Wah benar2 terpuaskan napsuku yang tertahan2 selama ini. Setelah istirahat dan mandi, dia mengantarkanku pulang kerumah.